Kamis, 28 Juli 2011

ASI Lancar, Puasa pun Tak Lewat


Bulan Ramadhan telah tiba. Bulan penuh ibadah bagi umat muslim di dunia. Salah satu ibadah yang wajib dilakukan setiap muslim yang telah baligh (cukup umur) adalah berpuasa. Nah, bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui?
Puasa Ramadhan hukumnya tetap wajib bagi ibu hamil dan menyusui. Alhamdulillah, Islam memberikan kelonggaran bagi ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa dengan berpuasa di lain waktu atau membayar fidyah.

Yang pertama, dikembalikan kepada motivasi atau niat. Jika ibu hamil dan menyusui tidak melakukan ibadah puasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya, maka dia menganggap dirinya seperti orang sakit. Sehingga cara mengganti puasa sama dengan mengganti puasa dikala orang sakit, yaitu dengan berpuasa di hari lain. Namun, jika mengkhawatirkan bayinya, dianggap seperti orang tua yang tak punya kemampuan sehingga cara menggantinya selain membayar puasa-seperti cara orang tua-yaitu dengan membayar fidyah.

Yang kedua, ibu hamil atau menyusui cukup membayar fidyah saja tanpa harus berpuasa. Karena keduanya tidak berpuasa bukan karena sakit, melainkan karena keadaan yang membuatnya tidak mampu puasa. Kasusnya lebih dekat dengan orang tua yang tidak mampu berpuasa.

Apa dan bagaimana cara membayar Fidyah? Fidyah adalah memberi makan orang fakir miskin. Satu hari puasa diganti dengan satu kali fidyah. Ukuran memberi makan adalah sebesar porsi kita makan 3 kali sehari, yakni sekitar 1 mud atau 600 gram. Jika dirupakan uang, sebesar biaya kita makan 3 kali sehari.
Ketika memberikan fidyah, ada tata caranya juga. Salah satu yang harus diingat adalah jangan lupa mengucapkan berita serah terima/ijab kabul. Misalnya “Saya membayar fidyah kepada saudara, mohon diterima dengan baik”. Jika meminta orang lain yang menyerahkan maka, “Ibu A membayar fidyah kepada saudara, mohon diterima dengan baik”.

Nah, bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa bagaimana? Selama kondisi ibu dan bayi sehat, maka diperbolehkan berpuasa. Namun, jika dikuatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya kekurangan gizi, produksi ASI berkurang, sakit, dan lain sebagainya, maka Islam menyarankan untuk tidak berpuasa.

Manajemen Laktasi Ibu Menyusui Yang Sedang Berpuasa

Dengan perubahan jadwal makan, bukan berarti asupan makanan yang dikonsumsipun ikut berubah. Yang penting, ibu menyusui tetap makan 3 kali sehari dan secara disiplin mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang, yaitu dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak.

Kemudian, hal-hal berikut dapat dilakukan untuk memastikan bahwa produksi ASI selama ibu berpuasa tetap lancar dan berkualitas:

1.Asupan menu dengan gizi seimbang
Ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak.

2.Perbanyak konsumsi cairan, mulai dari berbuka hingga sahur
Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti juice buah, teh manis hangat dan susu. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.

3.Istirahat yang cukup
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui, bahwa semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.

Ibu Bekerja

Ibu bekerja yang memerah ASI di tempat kerjanya disarankan untuk tetap melakukan kegiatan memerah ASI seperti biasa dengan tetap memperhatikan tips-tips seperti yang sudah disebutkan diatas ini. Kembali berpegang pada prinsip demand and supply, semakin banyak ASI dikeluarkan maka semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Apabila ibu menyusui yang biasa memerah menghentikan kegiatan memerahnya selama bulan puasa, maka ASI yang diproduksi dapat berkurang, yang bukan disebabkan oleh kegiatan berpuasa tetapi karena mengurangi kegiatan memerah tadi.

Bagaimanapun, mendapatkan ASI adalah hak bayi. Jadi, dahulukan kepentingan bayi. Untuk ibu yang memiliki bayi di bawah 6 bulan, memang dianjurkan untuk tidak berpuasa karena bayi sedang dalam tahap ASI Eksklusif dan belum memperoleh makanan tambahan apapun kecuali ASI.

Selamat menunaikan ibadah puasa bulan Ramadhan Bunda!
Dikutip dari www.aimi-asi.org

Rabu, 27 Juli 2011

KENAPA BAYI MENANGIS ?


Kadang tangisan bayi membuat Anda menjadi stress karena Anda tidak mengerti apa yang diinginkan sang bayi. Hal ini sangat lumrah, tentu saja karena sang bayi meminta perhatian dari Anda, dan ia belum bisa bicara. Hanya saja apa yang diinginkan sang bayi ? Apa yang harus kita lakukan ?

Buatlah bayi Anda merasa nyaman
Hampiri bayi Anda, ia membutuhkan Anda. Jangan biarkan Anda memarahi anak Anda karena Anda kesal ia tidak berhenti menangis. Pada awal kehidupannya di dunia ia perlu memastikan bahwa dunia sangat peduli padanya dan membuatnya merasa nyaman. Hal ini mempengaruhi kualitas si anak, jika kita membuatnya merasa nyaman, ia akan berfikir dunia menerimanya, hal ini akan membuatnya menjadi individu yang tangguh. Ia akan sedikit menangis ketika sudah bertambah besar
Cari tahu mengapa ia menangis
Apakah bayi Anda lapar? Bayi membutuhkan asupan lebih sering, apalagi jika ia meminum asi. Jika bayi baru saja disusui, coba periksa dengan menempelkan jari anda pada mulutnya, jika ia terlihat lapar segera berikan asi kepadanya.
Apakah bayi Anda pup? Bayi yang berusia baru beberapa minggu seringkali pup. Apakah ia merasa tidak nyaman? Periksa apakah ia kepanasan atau kedinginan. Jangan berikan bayi baju yang terlalu ketat atau sempit. Usahakan baju yang diberikan menutupi perutnya.
Apakah bayi Anda merasa nyaman dengan tempatnya? Kadangkala bayi akan tertidur lebih nyenyak saat suasana hening dan tidak terlalu terang.
Apakah ada udara dalam perutnya atau kembung? Buatlah ia bersendawa agar ia lebih nyaman. Gendong bayi di pelukan Anda dengan posisi berdiri, tepuk-tepuk sedikit punggungnya meskipun ia tidak bersendawa. Atau simpan bayi dalam posisi tengkurap di pangkuan Anda, tepuk dengan pelan punggungnya.
Apakah bayi Anda sakit? Kenali tanda-tandanya jika bayi Anda sakit. Selalu sedia obat pertolongan pertama, kalau Saya, saya selalu menyimpan obat panas merk X. Setiap saya ke dokter, Saya selalu membuat catatan medis anak saya. InsyaAllah sangat membantu. Dengan adanya catatan medis, kita tahu obat apa yang cocok dan ia alegri terhadap apa. Jika Anda risau, segera cari pertolongan, hubungi orang tua Anda atau orang terdekat yang bisa dipercaya.
Apakah bayi Anda terlalu capai? Bayi masih suka terbangun di malam hari, mungkin ia kurang tidur Atau mungkin ia hanya ingin Anda peluk? Bayi membutuhkan kasih sayan orang tuanya. Peran ayah juga sangat dibutuhkan. Dekatlah dengan bayi Anda, ia membutuhkan sosialisasi. Jangan dikira kaum Ayah bisa enak-enakan Cuma bekerja di kantor tanpa mau tahu repotnya mengurus bayi, dengan adanya ayah, perasaan ibu akan lebih nyaman, untuk peran ayah, nanti juga akan kita bahas di bagian pentingnya asi. (ingat dulu sophie navita sempat mengisi acara tentang asi di back to beck) Atau mungkin bayi Anda Kolik? Bagaimana mengatasinya? Topic ini akan kita bahas terpisah
Pola normal tangisan bayi
Kadang kita sebagai orangtua merasa bayi kita sangat cengeng daripada bayi lainnya. Terdapat rentang yang lebar gimana “nangis yang normal”. Ada bayi yang menangis lebih sering daripada bayi lainnya. Bayi kecil (masih muda) memiliki waktu menangis 2 kali/hari, dengan disela-selanya tidak terprediksi. 2 kali itu yaitu menjelang sore dan malam. Semakin malam semakin “parah”. Saya ingat dulu setiap malam tiba, seolah saya bersiap-siap mau perang. Studi mengatakan, bayi menangis atau merengek 2 jam sekali, beberapa lebih sering atau malah jarang. Jumlah menangis bayi meningkat ketika ia berusia 6minggu. Tidak sama untuk semua bayi Apa yang bisa kita lakukan Jika bayi Anda menangis sanga sering, maka periksalah ke dokter, sehingga Anda lebih merasa yakinapa penyebabnya. Cari tahu apa yang terbaik yang bisa kita lakukan kepadanya, jika Anda mengetahui kebutuhannya, maka akan lebih mudah. Kalo dulu, saat putra saya belum berusia 40 hari, ia menangis dan kalo bahasa sundanya “ngadat”, sampai ibu saya meminta kyai mendoakan anak saya. Saya rasa tidak ada salahnya, bukannya kita berfikir yang tidak-tidak, tapi doa juga bagus untuknya, sehingga setiap malam saya bacakan ayat kursi dan doa-doa lainnya. Sekarang pun hal itu terulang, anak saya sangat rewel, namun saya gunakan jurus itu, setiap mau tidur saya gendong anak saya sambil membaca quran, dan ia terlelap mendengar suara saya. Kebahagian yang sangat besar bagi sayaSelalu ingatkan diri Anda, bahwa bayi tidak dapat mengatur tangisan. Ia hanya bayi yang membutuhkan Anda.

TANDA-TANDA BAYI CUKUP ASI


Ibu menyusui mungkin bertanya-tanya apakah bayinya sudah mendapatkan ASI yang cukup atau belum. Untuk mengetahuinya hal tersebut ada beberapa hal yang bisa dievaluasi si ibu.

Apabila bayi mendapatkan ASI eksklusif dan tidak ada asupan lainnya maka sulit bagi ibu untuk mengetahui sudah berapa banyak susu yang diminum oleh si kecil, hal ini akan membuat ibu khawatir apakah bayinya mendapat nutrisi yang cukup atau tidak.

Dr Utami Roesli, SpA, MBA, IBCLC yang pernah ditemui detikHealth menuturkan dalam 6 bulan pertama kehidupan semua kebutuhan nutrisi dari protein, karbohidrat dan lainnya sudah tercukupi dari ASI eksklusif.

Dr utami juga menyarankan para ibu agar memberikan ASI hingga usia anak 2 tahun. Karena dari 500 cc ASI yang diterima anak usia 2 tahun telah memenuhi 31 persen karbohidrat, 38 persen protein, 45 persen vitamin A dan 95 persen kebutuhan vitamin C anak.

Meski demikian orangtua terutama ibu bisa melihat beberapa tanda yang dapat meyakinkannya bahwa si kecil mendapatkan ASI yang cukup, seperti dikutip dari Mayo Clinic yaitu:

Apakah bayi memiliki berat badan normal?
Berat badan seringkali bisa menjadi tanda yang paling diandalkan untuk mengetahui si kecil mendapatkan nutrisi yang cukup atau tidak. Meskipun bayi akan mengalami penurunan 10 persen berat badannya setelah lahir, tapi berat badannya akan naik kembali dalam waktu 10-14 hari. Dengan rajin menimbang, maka orangtua bisa mengetahui grafik berat badan si kecil.

Seberapa sering bayi menyusu?
Sebagaian besar bayi yang baru lahir akan menyusu sebanyak 8-12 kali dalam sehari, yaitu sekitar tiap 2-3 jam. Jika si kecil tidur dalam jangka waktu yang lama atau lebih dari 4 jam, maka cobalah membangunkannya untuk menyusu. Selain itu ibu tidak perlu khawatir ASI nya akan habis jika terus dihisap, karena semakin sering bayi menyusu maka payudara akan semakin banyak menghasilkan ASI.

Bisakah ibu mendengar bayi menelan?
Jika diperhatikan dengan seksama, maka ibu bisa mendengar suara bayi menelan susunya serta adanya gerakan yang kuat dan berirama dari rahang bawah bayi. Kondisi ini bisa meyakinkan ibu bahwa bayi menyusu dengan benar.

Apa yang dirasakan ibu pada payudaranya?
Ketika bayi menyusu ASI dengan benar, maka ibu akan merasakan sensasi seperti ada yang menarik lembut dan bukan sensasi seperti dicubit atau ditarik puting susunya. Umumnya payudara akan terasa penuh sebelum menyusui dan terasa lebih lembut serta kosong sesudahnya.

Bagaimana kondisi popok bayi?
Pada hari ke empat setelah kelahiran maka bayi akan memiliki 6-8 kali popok basah per harinya dan sudah mulai buang air besar setiap hari secara teratur. Selama beberapa hari pertama feses bayi akan gelap dan lengket, lalu berubah menjadi kuning.

Apakah bayi tampak sehat?
Umumnya jika bayi mendapatkan asupan ASI yang cukup ia akan tampak puas dan tenang setelah menyusu, menjadi aktif bergerak, matanya terlihat cerah dan 'awas', serta mulut dan bibir bayi yang tampak lembab.

Setiap bayi umumnya memiliki pola makan yang unik dan kadang berbeda satu dengan yang lain, tapi ibu bisa menggunakan insting untuk lebih meyakinkannya. Selama bayi tumbuh dan berkembang secara optimal dan memiliki berat badan normal, maka ibu bisa yakin bahwa bayinya mendapat kebutuhan gizi yang cukup.

Sumber : detik

Mengobati Penyakit Jantung Bawaan Anak Tanpa Operasi


Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kedokteran, anak-anak penderita Penyakit jantung bawaan (PJB) tidak perlu lagi harus dioperasi atau bedah. Tindakan intervensi non-bedah telah banyak dilakukan banyak pusat-pusat jantung anak, termasuk di Indonesia.

Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan masalah yang cukup menonjol dalam bidang kesehatan anak. Satu dari 100 bayi yang lahir menderita PJB, mulai dari jenis yang ringan sampai yang berat atau kompleks. Dengan jumlah kelahiran bayi sekitar 4,5 juta per tahun saat ini, maka di Indonesia diperkirakan tidak kurang dari 45.000 bayi baru lahir akan menyandang penyakit jantung bawaan.

PJB memberikan kontribusi yang penting terhadap tingginya angka kematian bayi di suatu negara, termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sekitar 30 persen bayi atau anak yang menderita PJB harus mengalami tindakan koreksi berupa operasi atau tindakan intervensi pada waktu yang optimal, agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Meskipun sampai saat ini disepakati bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan PJB dan penelitiannya pun masih terus dilakukan, namun perkembangan pengobatan PJB pada anak sudah menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Perkembangan yang paling signifikan saat ini adalah tindakan intervensi non-bedah yang telah banyak dilakukan di banyak pusat-pusat jantung anak, termasuk di Indonesia.
Tanpa Operasi atau Tanpa Bedah

Anak-anak penyandang PJB sebagian besar harus mengalami tindakan operasi yang tentu saja mempunyai risiko tidak kecil. Selain sangat menimbulkan kekhawatiran pada orangtua dan keluarga, tindakan orperasi jantung terbukan (dengan by-pass) pada anak memerlukan berbagai fasilitas yang memadai mulai dari ruang operasi, perawatan intensif (ICU), serta tenaga profesional terdidik dan terlatih, seperti ahli bedah jantung, anestesi, perfusionis, dan perawatan terlatih. Di samping itu, pasien anak juga memerlukan perawatan lebih lama dibanding pasien dewasa. Tambahan lagi, tindakan operasi akan meninggalkan bekas luka bedah di sekitar dada atau dinding dada.

Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kedokteran, khususnya dalam bidang intervensi kardiologi anak (interventional pediatric cardiology), sebagian anak-anak penderita PJB tidak perlu lagi mengalami operasi atau pembedahan. Beberapa PJB yang sering ditemukan, seperti PDA (patent ductus arteriosus), ASD (atrial septal defects), dan VSD (ventricular septal defects) dapat dikoreksi dengan menggunakan 'perangkat' berupa Coils atau Amplatzer Occluder.
Intervensi untuk PJB
Beberapa PJB dapat dikoreksi dengan Amplatzer Occluder, antara lain:

PDA (Patent Ductus Arteriosus)
PDA adalah kelainan pada saluran yang menghubungkan antara pembuluh darah yang ada di jantung (aorta dan arteri pulmonalis). PDA menempati 5-19 persen porsi kasus PJB yang ada dan lebih sering ditemukan pada anak perempuan.

Saat ini pengobatan PDA dengan prosedur intervensi (transcatheter closure) sudah merupakan metode terpilih sejak dekade terakhir. Kecuali bila ukuran PDA tidak sesuai, misalnya terlalu besar atau terjadi pada bayi-bayi kecil, termasuk bayi baru lahir.

PDA memerlukan penutupan untuk menghindari terjadinya gagal jantung. Penutupan dilakukan dengan menggunakan perangkat (Coils dan Amplatzer Duct Onccluder) melalui prosedur seperti kateterisasi jantung biasa. Banyak studi yang dilakakukan di pusat-pusat pelayanan jantung diseluruh dunia menunjukkan bahwa prosedur penutupan PDA tanpa operasi ini sangat efektif dengan tingkat keberhasilan sampai 99%.
ASD (Atrial Septal Defects)
ASD sekitar 19% dari seluruh penyakit jantung bawaan. Sering kali tidak menunjukkan gejala klinis, tetapi bila sudah parah anak akan menunjukkan gejala sesak napas, cepat lelah dan exercise intolerance (kemampuan beraktivitas) menurun. Dulu, ASD harus dikoreksi dengan tindakan bedah menggunakan prosedur operasi terbuka (open heart surgery), dengan mesin paru-jantung, yang tentu saja mempunyai risiko yang tidak kecil.

Kini, teknik penutupan ASD tanpa operasi dengan menggunakan perangkat (transcatheter closure) merupakan salah satu pilihan yang sudah banyak dikerjakan di seluruh dunia dengan hasil yang sangat memuaskan. Penutupan ASD dengan menggunakan Amplatzer Septal Occluder (ASO) telah banyak dilaporkan menunjukkan efektivitas yang tinggi dan aman.
VSD (Ventricular Septal Defects)
Merupakan jenis PJB yang paling sering ditemukan pada anak dengan persentasi sekitar 20%-25%. VSD dapat menimbulkan peningkatan aliran darah menuju paru-paru sehingga dapat menyebabkan timbulnya gagal jantung. Penutupan VSD dengan prosedur intervensi menggunakan Amplatzer Ventricle Occluder (AVO) merupakan suatu alternatif pengobatan tanpa operasi.

Penutupan VSD dengan menggunakan AVO cukup efektif dan aman, namun perlu diwaspadai terjadinya komplikasi yang berupa terhambatnya aliran pembuluh darah secara total pada atrioventricular (AV block). Komplikasi ini dapat terjadi akibat pemasangan perangkat AVO dengan ukuran yang lebih besar daripada ukuran defeknya (kelainannya).

sumber : http://www.detikhealth.com

Selasa, 26 Juli 2011

15 MITOS PERAWATAN BAYI




Berbicara masalah merawat bayi dari dulu hingga kini tidak akan ada habisnya. Setiap kita berbicara tentang merawat bayi selalu ada-ada saja yang baru kita dengar, baik itu dari segi kedokteran maupun yang hanya merupakan mitos. Tips maupun mitos sering kita terima dari kerabat, tetangga, orangtua, nenek dan kakek. Di bawah ini disajikan bebarapa mitos yang banyak beredar di masyarakat, agar kita mengetahui mana yang benar dan mana yang salah sehingga kita mempunyai pedoman dalam merawat bayi.


1. Tangan dan kaki harus ditutup dengan kaos tangan dan kaos kaki
Ini ada baiknya jika dipakai saat udara dingin atau menghindari bayi terluka dari benda di sekitarnya. Jika tidak dengan kedua tujuan di atas sebaiknya bayi jangan dipakaikan kaos tangan dan kaos kaki. Kaos tangan dan kaos kaki pada bayi dapat menghambat perkembangan indra perabaan bayi.

2. Dilarang memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari
Larangan ini tidak benar. Jika kita melarang memotong kuku bayi bisa berakibat fatal. Kuku bisa melukai wajah bayi karena bayi biasanya menggaruk-garuk wajahnya. Yang paling berbahaya adalah jika kuku tersebut melukai kornea mata. Kondisi ini sulit disembuhkan, dan bisa mengakibatkan cacat pada bayi. Tampaknya larangan memotong kuku bayi itu karena takut kulit jari bayi ikut terpotong. Untuk menanggulangi hal tersebut sebaiknya memotong kuku bayi dilakukan dengan gunting khusus kuku bayi .

3. Sebelum usia bayi 40 hari dilarang memandikan pada sore hari.
Memandikan bayi sebelum 40 hari bukan masalah. Bayi yang lahir setelah 6 jam sudah boleh dimandikan. Jika ada pendapat bayi yang dimandikan sore hari akan mengalami masuk angin bisa saja diterima, tetapi waktu mandi bayi bisa diatur. Pagi hari bayi yang baru lahir atau bulan-bulan pertama bisa dimandikan antara jam 8 sampai jam 9 sedangkan pada sore hari bisa dilihat sesuai dengan keadaan cuaca. Sebaiknya bayi dimandikan dua kali dalam sehari.

4. Dilarang membawa bayi ke luar rumah sebelum berusia 40 hari
Larangan ini tidak benar. Bayi bisa dibawa ke luar rumah asalkan dipertimbangkan tempat yang akan dikunjungi. Biasanya di tempat yang banyak dikunjungi orang terdapat banyak kuman penyakit contohnya mall dan pasar. Oleh sebab itu janganlah membawa bayi ke mall, atau tempat keramaian lainnya sebelum usia 1 tahun, karena bayi pada usia tersebut masih rentan terhadap kuman, apalagi yang masih berusia di bawah 40 hari.

5. Hidung ditarik supaya mancung
Cara seperti ini tidak benar, karena tidak ada pengaruhnya menarik pucuk hidung agar hidung mancung. Mancungnya seseorang dipengaruhi bentuk tulang hidung. Bentuk tulang hidung merupakan bawaan. Bagaimanapun caranya, menarik pucuk hidung tidak akan menambah mancungnya hidung.

6. Bayi berusia satu minggu diberi makan pisang dan campuran nasi agar bayi jangan lapar
Hal ini sangat salah, sebab bayi belum mempunyai enzim yang mampu mencerna karbohidrat kompleks dan serat tumbuhan yang begitu tinggi. Jika anda memaksakan hal tersebut bisa mengakibatkan bayi mengalami sembelit. Penting diperhatikan bahwa bayi baru bisa memakan makanan padat pada usia 6 bulan.

7. Memakai gurita agar perut bayi tidak kembung
Ini pendapat yang salah. Gurita tidak ada hubungannya dengan perut kembung. Jika bayi anda memakai gurita dapat mengakibatkan organ dalam tubuh bayi akan kekurangan ruangan. Dinding perut masih lemah. Penting diketahui bahwa organ-oragan tubuh bayi belum sesuai dengan rongga perut dan rongga dada. Lima bulan dalam kandungan organ tubuh tersebut terus tumbuh, padahal tempat tempat yang tersedia masih terbatas. Dianjurkan jangan menggunakan gurita agar organ-organ tubuh bayi bebas berkembang. Selain itu, memakai gurita pada bayi, bisa mengakibatkan bayi tidak leluasa bernapas.

8. Pusar ditindih dengan koin agar tidak bodong
Jika pusar bayi terlalu basar tidak ada manfaatnya ditindih dengan koin. Hal ini dapat menimbulkan infeksi, karena jika tali pusat belum putus, kuman dari koin dapat langsung masuk ke tubuh bayi melalui tali pusat. Ini dapat berakibat fatal bayi dapat menderita sepsis, beredarnya kuman di seluruh tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan kematian.

9. Dibedong supaya kaki jangan pengkor
Hal ini juga salah total. Membedong bayi bisa mengakibatkan peredaran darah terganggu, dan jantung akan bekerja lebih berat sehingga bayi dapat menderita penyakit pernapasan. Bukan hanya itu dengan membedong bisa menghambat motorik bayi, sebab tangan dan kakinya tidak leluasa bergerak. Membedong bayi sebaiknya dilakukan pada saat bayi selesai mandi, itupun jika udara sangat dingin, dan bedong dalam keadaan longgar.

Orangtua zaman dulu sering ketakutan kalau tidak dibedong kaki bayi akan berbentuk X atau O. Penting diketahui di negara yang sinar mataharinya cukup, tidak akan kita temui orang berkaki X atau berkaki O. Kondisi ini akibat adanya gangguan pada kelenjar parathyroid. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kadar penyerapan kalsium serta pembentukan tulang. Jika orang yang menderita kaki X atau O bukan karena tidak dibedong sewaktu bayi.

10. Takut mencuci rambut bayi setiap mandi khususnya bayi yang masih kecil
Ketakutan akan mitos yang sering mereka dengar bahwa bayi yang sering dicuci rambutnya akan mudah masuk angin. Jika anda memandikan bayi ditempat hangat di dalam ruangan tertutup dan bayi dalam kondisi sehat maka bayi tidak mungkin masuk angin. Mencuci rambut bayi setiap mandi selalu dianjurkan apalagi jika bayi banyak mengeluarkan keringat atau bayi yang cukup aktif. Sebaiknya bayi selalu dibiasakan mencuci rambutnya dengan sampo agar menjadi kebiasaan, tetapi perlu diingat pergunakan sampo yang memang diperuntukkan untuk bayi. Jika bayi sudah besar nanti dan tidak terbiasa memakai sampo saat kecil maka pada suatu saat akan sulit diajak keramas.

11. ASI pertama harus dibuang dulu baru bisa diberi ke bayi
Hal ini merupakan pendapat yang salah. ASI tidak pernah basi selama masih dalam payudara ibu. ASI pada tetesan pertama, berwarna kekuningan, kental seolah-olah seperti cairan kurang segar, merupakan kolustrum yang kandungan antibodinya sangat tinggi yang baik untuk tubuh bayi. Adanya pemikiran bahwa ASI yang keruh dan encer sebagai susu yang mutunya tidak baik, padahal warna dan kejernihan susu tidak bisa menandakan bahwa ASI tersebut jelek. Sudah banyak fakta ilmiah yang membuktikan bahwa ASI adalah minuman terbaik untuk bayi, tidak ada satupun susu formula yang mampu menyaingi nutrisinya.

12. ibu yang baru melahirkan diwajibkan makan ayam arak dan minum jamu-jamuan agar badannya tetap hangat dan ASI nya banyak

Makan ayam arak dan jamu-jamuan sangat berbahaya bagi bayi, karena berpengaruh pada kandungan nutrien pada ASI dan dapat menyebabkan bayi menjadi kuning. Hal ini sudah diteliti para dokter maupun bidan, bahwa ibu yang mengkonsumsi ayam arak dan jamu-jamuan maka bayi yang disusui akan menjadi kuning atau yang dalam istilah kedokteran disebut ikterus atau hiperbilirubinemia. Bayi yang mengalami kadar kuning tinggi akan berbahaya pada mata dan kulit serta dikhawatirkan mengganggu sel-sel otak.

13. Bayi dilarang untuk dimandikan jika tali pusatnya belum putus
Pendapat ini sangat salah. Bayi harus dimandikan setelah 6 jam dari waktu kelahirannya, bayi harus selalu bersih dan selalu dimandikan secara rutin dua kali sehari. Setelah bayi dimandikan maka tali pusatnya harus segera dibersihkan dikeringkan dan diberi antiseptik seperti povidon iodin.

14. Kepala bayi diberi pupur agar tidak mudah pilek
Pupur tidak ada hubungan dengan pilek. Pupur barbahaya pada bayi jika ditaruh di kepalanya. Pupur merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Biasanya bayi sering tertular pilek karena tertular dari orang dewasa yang menciumnya.

15. bayi diberi penghitam di alis agar penglihatan bayi semakin jernih
Penghitam mata tidak ada hubungannya dengan semakin jernih penglihatan bayi

Dikutip dari buku :
Memandikan & Merawat Kulit Bayi, Hal 47-54
Oleh Anthur Pasaribu, dkk.

JANGAN BERIKAN AIR PUTIH KEPADA BAYI


“MBAK, jangan lupa kasih air putih kalau adek habis minum susu, ya,” urai Riani kepada sang pengasuh sembari menyuapkan beberapa sendok air putih kepada bayinya yang berusia 3 bulan.

Tahukah Moms, di balik kebiasaan memberikan air putih ternyata tersimpan bahaya yang dapat mengancam si buah hati, utamanya bayi di bawah usia 6 bulan.


ASI, Sudah Cukup!
Air putih bermanfaat bagi kesehatan anak-anak dan orang dewasa memang benar, tapi TIDAK untuk bayi.

“Pemberian air putih tidak disarankan, khususnya pada bayi usia < 6 bulan, karena kegunaannya tidak ada,” buka dr. Yulia Lukita Dewanti, M. Ked. Ped, SpA dari RS Sari Asih Serang.

Pada bayi usia tersebut, pemberian ASI eksklusif tanpa pemberian cairan lain sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi sesuai dengan perkembangannya.

Secara alamiah, komposisi ASI –mengandung 88 persen air- yang diproduksi akan mencukupi kebutuhan cairan bayi.

Begitu pun dengan bayi yang minum susu formula, lebih dari 80 persen komposisi susu formula adalah air. Mengingat tingginya kadar air dalam ASI maupun susu formula, bayi kurang 6 bulan tak perlu diberikan tambahan cairan lain apapun secara langsung –termasuk air putih, teh manis, atau jus buah.

Artinya, bayi tidak akan kekurangan cairan sejauh bayi mendapatkan ASI atau susu formula cukup setiap harinya. Bayi akan selalu ‘meminta’ ASI/susu formula bila ia merasa haus (on demand).

3 Alasan Air Putih Dilarang
Lantas, mengapa air putih tak baik diberikan pada bayi?

Ginjal Bisa Rusak
“Pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, semua organnya belum berfungsi laiknya orang normal pada umumnya. Nah, organ yang langsung berhubungan dengan metabolisme cairan adalah ginjal. Jika bayi diberi banyak air putih, maka ginjal yang belum siap menyaring –kecuali ASI- ini dapat rusak,” papar dokter penyuka novel ini.

Ya, ginjal bayi belum mampu mengeluarkan air dengan cepat, sehingga dapat menyebabkan timbunan air dalam tubuh yang dapat membahayakan bayi (keracunan air).

Keracunan air
Kelebihan air di atas akan menyebabkan kandungan elektrolit dalam darah menjadi tidak seimbang, misalnya sodium (natrium). Kelebihan cairan tersebut akan melarutkan sodium dalam darah dan akan dikeluarkan tubuh, sehingga kadar sodium menjadi rendah yang dapat memengaruhi aktivitas otak.

Awalnya ditandai dengan iritabilitas (merengek-rengek), mengantuk dan gejala penurunan kesadaran lainnya yang kadang luput dari kewaspadaan orangtua. Gejala lainnya adalah penurunan suhu tubuh, bengkak di sekitar wajah dan jika dibiarkan dapat menjadi kejang.

Jika si kecil sampai mengalami kejang, kemungkinan terjadi gangguan perkembangan di masa depannya namun bergantung pada frekuensi dan durasi kejang tersebut terjadi.

Kebutuhan gizi tidak terpenuhi
Selain keracunan air, memberikan air putih setiap kali bayi menangis adalah salah. Bayi yang menangis tidak selalu berarti lapar. Bisa saja ia BAK (Buang Air Kecil), BAB (Buang Air Besar), kurang nyaman, sakit atau lainnya.

Bayi yang diberikan air setiap ia menangis akan menjadi kenyang. Sehingga keinginan bayi untuk menyusu akan menurun. Akibatnya, asupan gizi dalam tubuh menurun pula.

Padahal tiga tahun pertama adalah golden period (masa keemasan) untuk pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan dan sangat bergantung pada asupan gizinya saat itu. Oleh karena itu, Moms harus mengonsumsi makanan yang bergizi agar kualitas ASI terjaga.

Diare, Tetap Berikan ASI
Bagaimana bila bayiku diare, apa boleh diberikan air putih? “Untuk bayi usia kurang dari 6 bulan, tetap berikan ASI saja. Memang, kebutuhan akan cairan saat diare akan meningkat, namun pemberian ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Semakin sering si ibu menyusui maka semakin banyak pula ASI yang diproduksi, sehingga Ibu tidak perlu khawatir ASI-nya tidak cukup,” saran dr Yulia.

Ingat, kandungan ASI sudah lengkap, termasuk kandungan elektrolitnya. Sehingga, pemberian cairan elektrolit khusus bayi tetap tidak disarankan.

Boleh Diperkenalkan lebih dari 6 Bulan
Pemberian air putih mulai dapat dilakukan saat bayi memasuki usia di atas 6 bulan, dimana MPASI (Makanan Pendamping ASI) mulai diperkenalkan. Selain itu pada usia lebih dari 6 bulan, organ bayi dianggap ‘siap’ untuk mencerna makanan dan minuman selain ASI.

Selain itu, ada beberapa penelitian menyebutkan bahwa pada kasus tertentu -seperti cuaca panas atau konstipasi- pemberian air pada bayi diperbolehkan.

Namun, pemberian air itu cukup berkisar satu sendok makan setiap pemberiannya. Sebaiknya, gunakan sendok, bukan dot/botol guna menghindari kehilangan kontrol berapa banyak air putih yang sudah diminum bayi, jangan sampai kebanyakan.

Misalnya yang terjadi di John Hopkins Children’ Center, sebuah rumah sakit di Amerika, seperti dikutip dari situsnya. Pada musim panas, banyak bayi yang dibawa ke ruang gawat darurat oleh orangtua yang panik karena bayi mereka kejang. Belakangan diketahui bahwa hal itu disebabkan oleh asupan air putih yang terlalu banyak.

Hmm, Anda tak mau hal itu terjadi pada si kecil, bukan?

Air Tajin, Tak Dianjurkan!

Pemberian air tajin (air rebusan beras) masih jamak ditemukan di masyarakat. Menyikapi hal ini, dr Yulia menegaskan bahwa air tajin tetap tidak dianjurkan untuk diberikan pada bayi usia kurang dari 6 bulan.

Banyak ibu-ibu memberikan air tajin bila anaknya terserang diare guna mengatasi dehidrasi. Banyak pula yang mencampurkan air tajin pada makanan bayinya saat si kecil berusia lebih dari 6 bulan.

Dikatakan dr. Yulia, komposisi air tajin tidak lain hanyalah karbohidrat. Memang, air tajin lebih baik dibandingkan dengan air putih yang tidak mengandung zat gizi dan hanya beberapa jenis elektrolit.

Walau begitu, bagi bayi lebih dari 6 bulan yang selalu diberikan air tajin, yang akan terpenuhi hanyalah kebutuhan karbohidratnya. Hasilnya, bayi bisa menjadi gemuk tanpa ada ‘isi’nya. Untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, yang dibutuhkan bukanlah karbohidrat saja. Protein, lemak, serat, zat gizi makro dan mikro pun berperan penting.

Jadi, bijaklah dalam memilih makanan/minuman untuk dikonsumsi si kecil dalam masa tumbuh kembang-nya. (Sumber: Tabloid Mom/Kiddie)

Bathing your baby - cara memandikan bayi yang benar

cara_memandikan_bayiMempersiapkan Mandi sang Bayi


Selalu rencanakan ritual mandi bayi anda. Pastikan semuanya siap sebelum mulai memandikan bayi. Ini akan membikin lebih mudah dan aman.

Kalau anda bisa, turunkan suhu airnya sampai 40 derajad celsius. Ini membikin bayi lebih nyaman. Isilah bak mandinya dengan aer hangat. Selalu test airnya terlebih dahulu dengan lengan atau siku anda. Airnya haruslah hangat dan nyaman, bukan panas.

Pastikan segala keperluan buat mandi tersedia. Anda bisa menyediakan sabun lembut, bola-bola kapas dan sebuah popok bersih di wadahnya masing-masing. Lalu bawalah wadah yan gsudah berisi peralatan mandi itu dengan handuk dan kain pembilas ke ruangan dimana anda akan memandikan bayi. Kalau semuanya sudah siap, ambillah bayi anda.

Kalau anda kelupaan suatu barang, anda harus membawa bayi anda untuk mengambil barang yang kelupaan itu. Ini agak susah untuk dilakukan apalagi kalau bayinya masih licin dan basah.

Jangan pernah meninggalkan bayi anda sendiri di bak mandi.

Sebaiknya tidak usah menjawab telpon masuk atau dering bel di pintu selagi anda memandikan anak. Kalaupun anda mau lakukan itu, ambil bayi anda dan bawa juga bersama anda. Jika pasangan anda, famili atau teman-teman anda sering menelpon anda, kasih tahu mereka jam-jam anda memandikan bayi. Katakan pada mereka bahwa anda tidak akan menjawab telpon atau membukakan pintu selama jam-jam tersebut.

Memandikan bayi anda
Bayi anda pertama-tama akan memrlukan spons pembasuh. Mandikan bayi anda dengan spons pembasuh yang lembut terlebih dahulu sebelum puput tali pusernya atau sembuh luka sunatnya (kalau ada). Setelah itu barulah bayi anda boleh memakai bak mandi.

Isi sebuah ember besar atau wadah air yang besar dengan air hangat: gunakan pergelangan tangan ataupun siku anda untuk memastikan suhu yang tepat. Pastikan airnya tidak terlalu dingin ataupun panas. Air yang masih panas akan sangat berbahaya.

Ambil ember air hangat dan sebuah pembasuh lembut di tempat dimana anda akan memandikan bayi anda.

Ambil tempat buat memandikan bayi yang bersuhu hangat dan jangan di tempat yang banyak anginnya. Tentunya anda tidak mau bayi anda kedinginan. Anda bisa menaruh bayi anda di handuk mandi di permukaan yang datar. Jika anda menaruh bayi anda di atas meja, pastikan tidak akan menggelinding. Jangan tinggalkan bayi anda sendirian sedetik pun, ingat itu!

Copot pakain bayi anda. Celupkan pembilas mandi di air hangat dan peres sampai hanya terasa basah saja. Gunakan pembasuh lembut yang sudah basah itu untuk membasuh tubuh bayi anda dengan pelan dan lembut. Bilas kepala dan lehernya, belakang telinga, dan diantara jari tangan maupun kaki.

Bayi yang baru lahir tidak perlu mandi setiap hari. Cukup bersihkan mukanya, leher dan area perpopokan jikalau mereka kotor.

Lembutlah ketika memandikan bayi anda

* Anda bisa menggunakan bathtub anda, kitchen sink atau bak mandi bayi dari plastik. Gunakan sesuatu untuk membersihkan dan mengelap bak mandi bayi anda biar tidak mudah tergelincir atau kepleset. Jika anda menggunakan busa buat membersihkan bak mandi bayi, itu perlu sering-sering dikeringkan tiap kali selesai digunakan. Ini berguna untuk mencegah perkembangbiakan kuman dan bakteri. Atau anda bisa mengeringkan bak mandi bayi dengan handuk kering. Pastikan cuci dan keringkan handuk itu tiap kali selesai digunakan.

* Gunakan lap pembasuh bayi yang bersih, tanpa sabun, untuk membasuh mukanya. Basuhlah bagian luar dan dalam di tiap-tiap kupingya dan bilas dan keringkan lehernya juga.

* Jangan pernah menggunakan sabun busa atau detergen di air mandi bayi karena bisa menyebabkan ruam dan kulit mengelupas.

* Gunakan bola-bola kapas ataupun cotton pads untuk membersihkan mata bayi anda sebelum menaruhnya di bak mandi. Pastikan anda tahan bagian kepala bayi ketika di dalam bak mandi.

* Basuhlah rambut bayi anda dan bilas dengan penuh kelembutan, gunakan sabun dan shampo khusus bayi. Kerjakan hal ini hanya sekali atau dua kali seminggu saja. Bialslah dengan kain basah. Pastikan tidak ada busa sabun yang masuk mata bayi anda. Basuhlah badannya, dumulai dari bagian dada. Setelah dibersihkan dengan kain lembut, bilaslah kain itu dan gunakan sekali lagi untuk membilas bayi. Keringkan bayi anda dengan handuk kering lembut dan bersih. Selalu pastikan dia tertutup. Pastikan bayi anda selalu hangat dan kering dengan menyelimutinya dengan handuk bersih setelah dimandikan.

Senin, 25 Juli 2011

WAKTU TIDUR UNTUK BAYI DAN ANAK


Bayi membutuhkan tidur lebih banyak dari orang dewasa. Tulisan ini sengaja di berikan di bayianak.com karena ada seorang teman yang khawatir dengan pola tidur sang bayi. mudah-mudahan tulisan ini bisa bermanfaat. (baca juga Alfa protein untuk kenyamanan tidur bayi)

Setiap usia bayi membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda. tidak sama. maka
sesuaikan dengan usia bayi. Berikut ini lama waktu tidur bayi berdasarkan usianya


Kebutuhan tidur untuk Usia 0-2 bulan

Jumlah tidur yang dibutuhkan : 10,5 - 18 jam / hari

Sifat tidur

* Pola tidur yang tidak teratur (hingga usia 6-8 minggu) yang berhubungan dengan rasa lapar
* Periode tidur yang multipel pada siang dan malam hari
* Tidurnya bersifat aktif : tersenyum, menghisap, pergerakan badan

Hal-hal penting yang berhubungan dengan kemampuan tidur :

* Tidur dengan punggungnya untuk mencegah SIDS
* Fasilitas tidur malam
* Buatlah lingkungan tidur yang positif dan aman
* Kenalilah tanda-tanda saat bayi mengantuk

Tips untuk neonatus :

1. Perhatikan pola tidur bayi dan kenali tanda-tanda bila bayi mengantuk
2. Letakkan bayi di tempat tidurnya saat mengantuk, bukan pada saat dia tertidur
3. Tidurkan bayi dengan punggung terletak di tempat tidur (terlentang), wajah dan kepala bebas dari selimut atau barang-barang halus lainnya
4. Tempat tidur harus sudah teruji keamanannya
5. Ruang tidur yang hening dan gelap dengan temperatur yang nyaman
6. Doronglah untuk tidur malam

Kebutuhan tidur untuk Usia 2-12 bulan

Jumlah tidur yang dibutuhkan : 14-15 jam/hari
Sifat tidur:

* Jumlah tidur malam bertambah
* Pola tidur mulai terlihat
* Tidur siang yang awalnya berjumlah 3-4 kali berubah menjadi 1-2 kali di akhir tahun pertama

Hal-hal penting yang berhubungan dengan kemampuan tidur :

* Ciptakan jadwal tidur yang teratur secara rutin
* Belajar untuk menenangkan diri sendiri

Tips untuk bayi :

1. Ciptakan jadwal tidur harian bayi secara rutin
2. Ciptakan rutinitas tidur yang konsisten, namun menyenangkan
3. Tetapkan lingkungan tidur bersahabat
4. Doronglah bayi Anda untuk tertidur secara mandiri dan dapat menerangkan diri sendiri

Kebutuhan Tidur untuk Usia 1-3 tahun

Jumlah tidur yang dibutuhkan : 12-14 jam (Tidur siang 1,5 - 3,5 jam) / harinya

Sifat tidur:

* Tidur di pagi hari semakin berkurang pada usia + 18 bulan
* Kebanyakan dapat tidur sepanjang malam dengan jadwal tidur yang teratur

Hal-hal penting yang berhubungan dengan kemampuan tidur :

* Lanjutkan rutinitas waktu tidur
* Tetapkan waktu
* Doronglah anak untuk berani tidak sendiri
* Transisi dari tidur di tempat tidur bayi ke tempat tidur biasa

Tips untuk anak :

1. Pertahankan jadwal tidur harian dan konsisten dengan rutinitas waktu tidur
2. Lingkungan ruang tidur harus sama setiap malam dan sepanjang malam
3. Tetapkan waktu
4. Gunakan objek-objek atau benda yang dapat memberi kenyamanan (misalnya boneka, mainan)

Kebutuhan tidur untuk Usia 3-5 tahun

Jumlah tidur yang dibutuhkan : 11-13 jam / hari

Sifat tidur:

* Tidur siang biasanya tidak ditemukan lagi pada akhir tahun kelima
* Mungkin dapat timbul ketakutan di malam hari

Hal-hal penting yang berhubungan dengan kemampuan tidur:

* Konsisten terhadap waktu bangun dan tidur serta rutinitas saat tidur

Tips untuk anak usia prasekolah:

1. Pertahankan suatu jadwal tidur yang teratur dan konsisten
2. Lanjutkan rutinitas waktu tidur setiap malam
3. Anak harus berbeda di dalam lingkungan tidur setiap malam. Ruangan tersebut harus sejuk, hening dan gelap, tanpa televisi.
4. Perhatikan adanya kesulitan bernapas, terjaga di malam hari, masalah tidur kronis, dan masalah perilaku

Kebutuhan tidur untuk Usia 5-12 tahun

Jumlah tidur yang dibutuhkan : 10-11 jam/ hari

Sifat tidur :

* Semakin meningkatnya kegiatan anak dapat mengakibatkan berkurangnya tidur
* Pengaruh televisi, komputer, kafein, dan keadaan medis dapat mengganggu tidur

Hal-hal penting yang berhubungan dengan kemampuan tidur :

* Tetapkan kebiasaan tidur dan kesehatan
* Waspadai adanya masalah tidur yang persisten dan keadaan mengantuk di siang hari

Tips untuk anak usia sekolah :

1. Perkenalkan kebiasaan tidur yang sehat, pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
2. Lanjutkan penekanan perlunya jadwal tidur yang teratur dan konsisten
3. Ruang tidur anak haruslah menunjang tidurnya : sejuk, hening dan gelap, tanpa televisi dan komputer
4. Tetapkan waktu, hindari kafein
5. Perhatikan adanya kesulitan tidur kronis, mendengkur yang keras, kesulitan bernapas, terjaga di malam hari, dan seringnya mengantuk di pagi hari.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

MENGENALI ALERGI PADA BAYI

Jika ternyata si kecil memang terdiagnosis mengalami alergi dalam ruangan, maka sebagai orangtua perlu untuk mengurangi/menghindarkan si kecil terhadap pajanan alergen.

Jika musim telah berganti, akan tetapi anak tetap mengalami gejala alergi, kemungkinan ia menderita alergi yang menetap (sepanjang tahun). Penyebabnya adalah alergen di dalam ruangan seperti debu, tungau, jamur, atau bulu hewan peliharaan.


Alergen manakah yang menjadi pemicu?

Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah berkonsultasi dengan dokter. Jelaskan pada dokter tentang gejala-gejala yang dialami si kecil. Berdasarkan pemeriksaan, dokter akan membuat diagnosis, selanjutnya dokter akan merujuk anak untuk menjalani tes alergi.

Nah, jika ternyata si kecil memang terdiagnosis mengalami alergi dalam ruangan, maka sebagai orangtua perlu untuk mengurangi/menghindarkan si kecil terhadap pajanan alergen. Berikut tipnya:

- Secara teratur bersihkan karpet dari debu dengan menggunakan vacuum cleaner, terutama yang menggunakan sistem penyaringan yang tinggi, sehingga membuat udara menjadi bersih dan aman dari kotoran debu.

- Untuk alergi debu atau tungau, hindari penggunaan karpet terutama di dalam kamar anak. Mengapa? karena karpet banyak menyimpan debu. Begitu juga dengan boneka kain atau berbulu. Bersihkan dengan rutin dan sebaiknya tidak disimpan di kamar si kecil. Selain itu, cuci tirai/gorden, juga sprai, selimut dan keset secara berkala.
- Bila memelihara hewan, jangan tempatkan di kamar anak, melainkan di kandang khusus sehingga kontak anak dengan hewan peliharaan tersebut diminimalkan.

- Bila anak mengalami alergi spora jamur, usahakan agar ruangan tidak lembab, jaga kamar si kecil bersih dan kering.

- Selain itu, obat-obatan juga dapat meringankan gejala alergi yaitu golongan dekongestan, antihistamin, dan steroid. Hanya saja, obat-obatan sebaiknya tidak digunakan dalam jangka panjang.

Nah, jika gejala tidak dapat diatasi dengan pengobatan, dokter mungkin menyarankan membawa anak untuk menjalani immunotherapy guna membantu menurunkan reaksi terhadap alergen. Alergi merupakan salah satu penyakit anak-anak yang paling umum. Jika anak Anda menderita gangguan alergi, kemungkinan ini 'diwariskan' dari orangtua atau dari kerabat terdekat. Para ilmuwan percaya bahwa alergi disebabkan oleh kombinasi antara faktor keturunan dan lingkungan.

Karenanya, tidak mengherankan bila pertama kali anak-anak mengalami alergi terhadap sesuatu yang berada di lingkungan rumah, seperti: hewan piaraan, debu, makanan tertentu, kutu, atau jamur. Pada akhirnya, anak-anak akan mengalami allergen musiman (zat yang memicu reaksi alergi) seperti serbuk bunga dan bisa menjadi alergi itu sendiri.

Alergi pada masa kanak-kanak umumnya adalah asma, hay fever (alergi yang disebabkan allergen tertentu, misalnya serbuk bunga), biduran, dermatitis kontak, dan alergi makanan.

CARA MENGENAL ALERGI PADA ANAK

Waspadai gejala-gejala alergi sebagai berikut:

HAY FEVER

Bersin-bersin, pilek, sesak, gatal-gatal dan hidung berair.
Mata berair, gatal, merah atau membengkak.
Batuk, perdarahan hidung, atau rasa sakit di seputar hidung bagian luar.
Lingkaran hitam di bawah mata.
Mendengkur pada malam hari dan bernapas melalui mulut.
Merasa lelah karena umumnya tidak bisa tidur nyenyak pada malam hari.
Meludah terus menerus.
Sakit kepala tanpa demam.

ASMA

Napas berbunyi, tidak bisa bernapas dan dada sesak sehabis berolah raga atau setelah terkena allergen.
Kulit lebam, mengantuk, detak jantung cepat
Bentuk dada agak melebar (sering disebut dengan istilah 'dada merpati').

BIDURAN

Ruam-ruam kulit terasa gatal, berwarna merah dan membengkak dengan bagian tengah berwarna pucat. Tersebar baik di sekujur tubuh maupun pada satu bagian saja, misalnya wajah. Lokasinya bisa berpindah-pindah. Hilang biduran di satu tempat, muncul biduran di bagian tubuh lainnya.


DERMATITIS KONTAK

Kulit melepuh kecil-kecil, berwarna merah, namun tidak terlalu gatal; alergi biasanya hilang bila penyebabnya hilang.


ALERGI MAKANAN


Bibir bengkak.
Rasa geli di seputar mulut atau tenggorokan.
Muntah.
Perut kembung.
Diare.
Usus besar bekerja lebih aktif.
Perut mulas.

APA YANG MESTI DICERITAKAN KE DOKTER?

Informasi penting artinya untuk dapat menemukan penyebab alergi yang menyerang anak Anda. Laporan Anda mesti lengkap:

Gejala.
Kelainan yang muncul.
Riwayat medis anak (pra kelahiran, waktu kelahiran dan setelah kelahiran).
Riwayat alergi dalam keluarga.
Kondisi lingkungan, termasuk informasi mengenai hewan piaraan dan tanaman yang ada di rumah.
Riwayat makanan secara lengkap.
Kondisi emosi dan sosial masa lalu dan masa kini.
Jika informasi tidak cukup, dokter akan meminta Anda untuk mulai mencatat secara rutin reaksi alergi anak. Jika reaksi alergi ini terjadi hanya pada masa tertentu selama satu tahun, misalnya, maka penyebabnya mungkin serbuk atau jamur musiman.

Jika reaksi alergi terjadi hanya bila mengunjungi orang yang memiliki hewan piaraan, mungkin penyebabnya adalah bulu binatang.


PENCEGAHAN

Pengobatan yang paling ampuh terhadap penyakit alergi adalah dengan menghindari zat-zat penyebab alergi. Meskipun alergi pada masa kanak-kanak tidak bisa dicegah secara total, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya alergi:

Hindarkan si anak dari makanan yang berpotensi menyebabkan alergi: putih telur, susu sapi, sereal gandum, dan madu. Hindari pula makanan-makanan padat sampai usianya mencapai 6 bulan. Secara bertahap kenalkan beberapa makanan baru, mulailah dengan makanan lunak (sereal beras atau gandum).

Bersihkan seluruh rumah dan terutama tempat tidur si kecil supaya sebisa mungkin terbebas dari debu.

Kosongkan dan bersihkan ruang tidur bayi, lepas semua karpet yang menempel di lantai, gantilah dengan lantai kayu atau linolium.

Usahakan untuk mengisi ruang tidur si kecil dengan satu tempat tidur saja dan tutuplah kasur dan boks bayi dengan menggunakan plastik anti debu. Beralihlah menggunakan bantal dakron atau bantal karet, gunakan selimut dari bahan katun dan bukan dari bahan perca atau kapas.

Bersihkan ruangan setiap hari. Saat membersihkan, buka semua pintu dan jendela agar udara segar masuk, kemudian tutup kembali. Saat membersihkan debu, gunakan kain basah atau berminyak supaya debu tidak terbang kemana-mana, semua mainan harus disingkirkan dari kamar si kecil.

Jika mungkin, gantilah semua perabot yang berlapis kain dengan perabot yang terbuat dari bahan yang bisa dilap, seperti lapisan kayu, vinil, atau kulit.

Mungkin Anda perlu memasang 'penyedot' ruangan terutama di dapur dan di kamar mandi.
Hindarkan anak dari binatang piaraan.
Jangan ijinkan orang merokok dalam ruangan, karena perokok pasif bisa memperburuk gejala-gejala alergi.
Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan suntikan alergi pada anak Anda.
Berbagai produk susu ditambahkan pada banyak jenis makanan untuk berbagai alasan dan Anda tentu tidak bisa cepat mengenali karena tidak dicantumkan pada kemasan. Salah satu di antaranya adalah kasein, suatu bentuk protein susu yang bisa menimbulkan alergi makanan.

HAL YANG BISA DISIAPKAN

Perlu bagi orang tua untuk mewaspadai aksi dan efek samping obat-obatan anak. Anak-anak tidak bisa menggunakan obat-obatan yang ditujukan bagi orang dewasa. Sebelum Anda memberi obat, konsultasikan dahulu dengan dokter Anda.

Dokter akan meresepkan obat yang sesuai untuk anak Anda. Tanyakan cara terbaik untuk mengatasi situasi darurat. Anda harus mengerti pertolongan pertama yang harus diberikan bila terjadi serangan asma atau alergi. Mintalah semua anggota keluarga untuk berpartisipasi.

lingkar kepala anak

Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara sinkron pada setiap individu. Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku.

Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet.

Beberapa faktor yang mempegaruhi pertumbuhan anak :

v Faktor heredo konstitusional ; tergantung ras, genetic, jenis kelamin dan kelainan bawaan

v Faktor hormonal ; insulin , tiroid, hormon sex dan steroid.

v Faktor lingkungan selama dan sesudah lahir ; gizi, trauma, sosio – ekonomi, iklim, aktivitas fisik, penyakit, dll.

Perkiraan berat badan yang dapat mudah dilakukan dalam kilogram adalah berat badan waktu lahir bayi cukup bulan akan kembali pada hari ke 10.Berat badan menjadi 2 kali berat waktu lahir saat usia 5 bulan, menjadi 3 kali berat lahir saat usia satu tahun, dan menjadi 4 kali berat waktu lahir saat usia 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata– rata 2 kg/ tahun.

Perkiraan tinggi badan dapat pula dilakukan dalam sentimeter yaitu usia 1 tahun 1,5 kali tinggi badan lahir, usia 4 tahun 2 kali tinggi badan lahir, 6 tahun 1,5 kali tinggi badan 1 tahun,.

Kita dapat pula mePrediksikan tinggi akhir anak sesuai potensi genetic berdasarkan tinggi badan orang tua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai potensinya. Rumus yang digunakan ;

TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm ) + TB ibu

_________________________ ± 8,5 cm

2

TB anak laki-laki = ( TB ibu +13 cm ) + TB ayah

__________________________ ± 8,5 cm

2



Membuat Bayi Tidur Nyenyak









Tidur memiliki manfaat yang sangat besar bagi bayi untuk proses pertumbuhannya. Melalui tidur, pertumbuhan fisik berupa pertambahan berat badan, tinggi, serta kesehatan bayi dapat dipacu. Oleh sebab itu bayi sangat membutuhkan tidur nyenyak.

Sekarang, untuk membuat bayi tidur nyenyak, berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan:

1. Bantulah bayi mungil anda untuk memahami bahwa siang hari merupakan saatnya makan dan malam hari merupakan saatnya tidur atau beristirahat. Cobalah untuk memberi makan bayi setiap tiga jam sekali pada siang hari.

2. Cobalah untuk menggendong bayi pada siang hari. Jarak kedekatan dan keakraban yang meningkat dapat membawa ketenangan. Bayi yang tenang pada siang hari cenderung pula untuk tenang pada malam hari.

3. Buat bayi anda kenyang sebelum tidur. Usahakan untuk menyusui bayi hingga kenyang sebelum tidur dan ketika bayi terbangun pada malam hari.

4. Pakaikan baju bayi yang cocok. Cobalah untuk menggunakan berbagai baju bayi untuk melihat baju mana yang dapat membantunya untuk tidur lebih tenang dan nenyak.

5. Bersihkan badan bayi terlebih dahulu. Tubuh yang lengket karena keringat dan kotor sehabis makan dan bermain mudah membuat kulit bayi gatal-gatal dan iritasi sehingga mengganggu tidurnya.

6. Aturlah suasana kamar yang memberikan rasa nyaman untuk tidur. Hal ini termasuk tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan juga keadaan boksnya. Anda dapat menempatkan boks di dalam kamar tidur, di samping ranjang orang tua atau di kamar tersendiri.

7. Posisikan atau tidurkan bayi di tangan ibu. Kehangatan tangan ibu berkhasiat memberikan sentuhan tambahan yang dibutuhkan bayi untuk dapat membantunya tertidur sambil memberikan tepukan lembut di bagian punggung atau bokong bayi.

8. Cobalah agar bayi buang air sebelum tidur. Celana basah dan kotor dapat mengganggu kenyamanan tidur bayi. Karena itu, usahakan agar bayi buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) terlebih dahulu sebelum tidur.

9. Untuk membuat bayi dapat tidur teratur dan nenyak, anda dapat melakukan beberapa rutinitas yang bisa membantu proses tidur, misalnya bersenandung, mendongeng dengan suara yang lembut menenangkan, serta mendengarkan musik.

10. Jangan coba memaksa bayi untuk tidur. Membuat suasana lingkungan yang aman dan nyaman merupakan cara yang paling baik untuk membuat bayi lebih cepat tidur dan jangka waktu tidurnya lebih panjang dan nyenyak.

Apa Sih Isi Pikiran Bayi?


Tim peneliti menemukan fakta bayi menggunakan pengetahuannya untuk menebak-nebak kelanjutan suatu kejadian.

Penelitian yang dipimpin Josh Tenenbaum dari MIT menguji aspek kecerdasan alami bayi. Studi yang dipublikasikan di Science itu, menyelidiki kognisi bayi usia 3, 6, dan 12 bulan untuk mengetahui konsep anak usia itu mengenai dunia fisik kebendaan.



Elizabeth Spelke, psikolog profesional dari Universitas Harvard mengatakan, bayi punya prinsip abstrak tentang dunia material kebendaan.

Spelke mengamati bahwa bayi akan terkejut saat melihat ‘perilaku’ sebuah benda. Keterkejutan ini dapat diukur dari lama waktu yang mereka gunakan untuk mengamati benda tersebut. Semakin sebuah benda menunjukkan aksi mengejutkan, mereka akan semakin ingin melihat.

Misalnya, bayi usia 12 bulan diperlihatkan empat benda yang melompat-lompat dalam kotak, yaitu tiga benda biru dan satu warna merah. Ia dibiarkan melihat kejadian itu selama beberapa waktu, dan melalui rekayasa, tiba-tiba tutup lubang kotak terbuka dan satu benda melompat keluar lewat lubang.

Hasil penelitian itu menunjukkan, jika tutup lubang itu ditahan 0,04 detik, bayi akan terkejut melihat jauhnya lompatan benda itu ke luar kotak. Jika tutup itu ditahan lebih lama, yaitu dua detik, bayi tidak akan terkejut melihat jarak lompatannya.

Mereka akan terkejut jika yang melompat keluar adalah benda merah. Artinya, melalui pengamatan lebih lama, bayi akan mampu menebak bahwa suatu kejadian akan menampilkan kelanjutan peristiwa berbeda